Apakah Anda sudah pernah tahu tentang tambang nikel di Pulau Obi? Pulau Obi adalah salah satu pulau di Indonesia yang berada di Maluku Utara lebih tepatnya di Halmahera Selatan. Pulau yang satu ini menjadi sebuah pulau yang sangat terkenal beberapa tahun belakangan. Hal ini karena pada pulau ini mereka memiliki sebuah hasil tambang yang disebut sebagai sebuah harta karun.
Tambang nikel di pulau obi adalah salah satu tempat penghasilan tambang nike yang terbesar di Indonesia. Bukan hanya di Indonesia, tambang ini juga menjadi sebuah tambang penghasil nikel terbesar di dunia. Dimana nikel sendiri menjadi bahan tambang yang saat ini banyak sekali dicari. Sebab, nikel adalah komponen utama yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan batrai litium untuk kendaraan listrik.
Tambang Nikel Di Pulau Obi Disebut Sebagai Penghasil Harta Karun Terbesar Di Dunia
Seperti yang diketahui oleh dunia, Indonesia memang terkenal sebagai sebuah negara yang memiliki kekayaan alam terbesar. Ada banyak sekali flora fauna yang hidup di hutan Indonesia. Dengan faktor flora dan fauna yang banyak, maka hasil tambang di Indonesia pun juga beragam. Belum habis dengan beraneka ragam hasil tambang yang dimiliki oleh negara beriklim tropis ini.
Indonesia kembali muncul dengan sebuah harta karun yang paling banyak diburu saat ini. Hal itu tidak lain adalah nikel yang dihasilkan dari tambang nikel di Pulau obi. Hasil tambang yang satu ini merupakan salah satu bahan baku untuk batrai mobil listrik. Dimana saat ini, kendaraan listrik memang menjadi hal yang sangat banyak di produksi dan dibicarakan.
Jumlah Nikel Yang Dihasilkan Dari Tambang Nikel Di Pulau Obi
Nikel memang menjadi sebuah perburuan banyak pihak saat ini. Hal ini dsebabkan faktor maraknya Kendaraan listrik yang membutuhkan batrai litium untuk bahan bakarnya. Dimana nikel merupakan bahan penyusun utama untuk pembuatan batrai litium tersebut. Karena hal ini, tentunya ada banyak sekali negara yang berusaha untuk bisa mendapatkan nikel ini.
Di Indonesia sendiri, mereka merupakan sebuah negara yang menjadi penyumbang nikel terbesar di dunia. Di Indonesia terdapat cadangan nikel yang sangat besar yang berasa dari pulau Obi. Menurut dari data yang dikeluarkan oleh pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau yang disebut ESDM pada tahun 2020. Indonesia memiliki cadangan nikel sebesar 72 juta ton, dimana jumlah ini hampir separuh lebih dari cadangan nikel yang ada di dunia.
Salah Satu Hasil Tambang Nikel Di Pulau Obi Adalah Nikel Limonit
Indonesia memang memiliki banyak sekali cadangan nikel yang dimiliki. Dimana, dari semua cadang nikel yang dihasilkan dari pulau Obi ini salah satunya adalah sebuah nikel limonite. Sebelumnya, tidak semua jenis nikel dianggap sebagai sebuah barang yang bagus. Ada salah satu jenis nikel yang bahkan kurang diminati seperti jenis nikel limonit.
Menurut dari sebuah Jurnal Metal Indonesia, Nikel jenis bijih limonit mengandung kadar nikel yang jauh lebih rendah dari nikel biasa. Karena memiliki kandungan yang terbilang rendah ini, maka sering kali jenis nikel ini dipandang tidak ekonomis. Meskipun sebenarnya Bijih limonit ini dapat diekstrak nikel dan juga kobaltnya. Tetapi, proses ekstrak yang dilakukan ini haruslah dengan menggunakan teknologi tinggi.
Dimana hal ini juga akan memerlukan sebuah investasi yang besar. Nikel dan juga kobalt secara maksimal akan dapat diekstrak dalam Autoclave. Dua hasil tambang ini akan di ekstrak dengan bantuan dari asam sulfat yang memiliki konsentrasi tinggi. Dimana pengekstrakan ini akan dilakukan pada temperatur dan juga tekanan yang tinggi, ditamby dengan waktu pelindian yang relatif singkat.
Proses dari keseluruhan pengolahan dan juga pemurnian bijih limonit ini terbilang cukup kompleks dan juga relatif sulit. Karena kadar dari nikel yang dimiliki oleh Limonit ini juga cenderung lebih rendah. Meskipun begitu, ternyata salah satu perusahaan nikel di Indonesia yaitu Harita Nickel yang merupakan sebuah perusahaan tambang nikel di pulau Obi ini berhasil memunculkan Inovasi baru. Mereka memiliki sebuah terobosan inovasi baru dalam mengolah nikel Limonit yang dianggap kurang ekonomis ini.
Melalui sebuah unit usahanya yaitu Halmahera Persada Lygend, mereka telah berhasil melakukan sebuah konservasi mineral. Dimana mereka mengolah bijih nikel berkadar rendah ini menjadi sebuah produk yang bernilai ekonomis. Hal ini tentunya juga menjadi hal yang strategis baik bagi Indonesia maupun bagi dunia.
Proses Pengolahan Nikel Yang Dilakukan Oleh Harita Nickel
Sebagai sebuah perusahaan tambang nikel di Pulau Obi, Harita Nickel ini berusaha untuk memaksimalkan hasil tambang nikel di Indonesia. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa nikel dengan jenis Limonit adalah jenis dengan kandungan nikel paling rendah. Karena kandungannya yang rendah, nikel ini dianggap kurang bernilai ekonomis. Demi memaksimalkan dari potensi nikel yang ada, perusahaan ini pun akhirnya memunculkan sebuah inovasi baru untuk mengolah nikel Limonit ini.
Cara yang mereka lakukan untuk mengolah nikel Limonit hasil tambang nikel di Pulau Obi ini adalah dengan menggunakan sebuah teknologi baru. Teknologi yang mereka gunakan ini bernama High Pressure Acid Leach atau HPAL. Teknologi HPAL yang digunakan oleh perusahaan ini adalah sebuah teknologi yang pertama diterapkan di Indonesia. Teknologi HPAL ini juga sudah memproduksi Mixed Hydroxide Precipitate atau yang disebut sebagai MHP.
Hasil Dari Olahan Nikel
MHP yang dihasilkan oleh teknologi baru ini adalah sebanyak 188.600 WMT. Mereka menghasilkan ini selama 1 tahun setelah beroperasi sejak tanggal 23 Juni 2021. MHP yang dihasilkann ini, kemudian dapat diolah lebih lanjut menjadi sebuah Nikel Sulfat atau NiSO4 dan juga Kobalt Sulfat atau CoSO4. Seluruh produk yang dihasilkan ini kemudian dipakai untuk menjadi bahan baku dari baterai kendaraan listrik, terima kasih.